Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan

Gallery Prawirotaman, Hotel Bintang Empat di Kampung Turis Yogyakarta

Kampung Prawirotaman Yogyakarta yang dikenal sebagai kampung turis menjadi salah satu kawasan perhotelan di Kota Gudeg. Beragam hotel baik yang berbintang maupun non-bintang berjejer di sepanjang jalan Prawirotaman. 

Persaingan tentunya akan menjadi sangat kompleks. Masing-masing manajemen hotel akan bekerja maksimal untuk menarik tamu sebanyak-banyaknya. "Labelisasi" merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk. Ada yang menyebut diri sebagai : termurah, ternyaman, terbersih, arsitektur terbaik dan tentunya tidak lupa dengan label hotel berbintang.


Salah satu hotel yang memiliki label berbintang di kampung turis Yogyakarta adalah Gallery Prawirotaman Hotel. Hotel yang mulai beroperasi di bulan Maret 2014 ditetapkan sebagai hotel bintang empat pada 4 September 2015. 

Penetapan Gallery Prawirotaman Hotel sebagai hotel bintang empat ditentukan melalui proses audit oleh Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata (LSUP), yakni Bhakti Mandiri Wisata Indonesia (BMWI). 

Bapak Herman Tony yang mewakili BMWI saat sambutan Konfrensi Pers & Sosialisasi Penganugerahan Bintang 4 Gallery Prawirotaman Hotel (8/10/2015) membeberkan proses audit dan nilai yang diperoleh hotel ini. Nilai 869 yang didapat Gallery Prawirotaman Hotel sering disebut 'skor gemuk. Untuk dikategorikan sebagai hotel bitang empat, nilai audit harus ada pada range minimal 728 dan maksimal 916. 




***

Sebagai bentuk kepedulian pada seni dan budaya, Gallery Prawirotaman Hotel menyediakan ruang bagi seniman lukis pemula yang ingin melakukan pameran karya mereka secara gratis.

Hotel yang dikelola secara mandiri ini memiliki total 94 kamar yang terdiri dari :
  • 20 kamar superior
  • 71 kamar deluxe
  • 3 kamar suite 
Kamar-kamar dilengkapi dengan perabotan dan fasilitas modern. Seluruh kamar memiliki balkon dengan luas 5 meter yang nyaman untuk menghirup udara segar.

Adapun fasilitas lain yang dimiliki hotel ini sebagai berikut :
  1. Room Service
  2. Restauran / Vine Restaurant
  3. 3 Meeting Room
  4. Parkir Area
  5. Swimming Pool Dewasa dan Anak
  6. Lobby Lounge
  7. Bussiness Center
  8. Fitness Centre
  9. Sky Cafe
  10. Spa
  11. Gallery Lukisan
  12. Wifi
  13. Loundry Service
  14. Shuttle Service dari dan/atau ke bandara

Restauran Gallery Prawirotaman Hotel menyediakan sarapan pagi dengan menu beragam. Selain itu, restaurant di hotel ini juga menyediakan makan siang dan makan malam dengan pilihan menu "ALA CARTE MENU".

Bapak I Made Sarina Pinatih, selaku general manager pada saat sosialisasi memberikan jaminan sajian makanan enak dan bersih karena memiliki chef yang berprestasi dan sukses meraih beberapa penghargaan.

***

Alamat :
Jl. Prawirotaman II, No. 839B Yogyakarta

Phone :
(0274) 4580008

Email :
sales.marketing@galleryprawirotamanhotel.com

Website :
www.galleryprawirotamanhotel.com 
Kampung Prawirotaman Yogyakarta yang dikenal sebagai kampung turis menjadi salah satu kawasan perhotelan di Kota Gudeg. Beragam hotel bai...

Menikmati Pesona Semesta di Embung Batara Sriten

Pagi dini hari di 20 Mei 2015, pukul 2:06 sebuah notifikasi pesan WhatsApp sontak mengalihkan perhatian saya dari layar monitor laptop yang sudah saya pandangi berjam-jam lamanya.

 “Noot not, udah bangun?” 

Ya, melalui pesan singkat itu saya langsung menyadari akan rencana kami menikmati sunrise dari puncak teringgi di Wonosari kabupaten Gunung Kidul. Saya lekas menyiapkan diri, tak lupa kamera DSLR "hadiah" dari kontes SEO Mercedes-Benz beberapa tahun lalu yang ternyata belum di-recharge sejak terakhir saya pakai awal tahun ini di Toraja.

Sebuah rencana dengan sedikit “wacana” namun cukup persiapan. Diantara kami bertiga, belum ada satupun yang tahu arah dan kondisi jalan menuju lokasi. Bermodal koordinat dan aplikasi Waze di smartphone, saya, Fidi dan Yosi berangkat menuju lokasi saat masih pukul tiga pagi.

Amazing, di gelap malam, jalan sempit berbatu, terjal dan tikungan tajam seolah memaksa kami harus "menikmati" wisata ekstrim di sekitar 5 KM akhir perjalanan mengejar sunrise. Baiknya pengelola, kami selalu diingatkan untuk menggunakan transmisi satu melalui papan penanda yang menyambut di setiap menjelang tanjakan curam. Tak lain agar kami tetap hati-hati dan bisa tiba dengan selamat di lokasi.

Masih pagi, pukul 4:30. Pantulan sinar matahari mulai menyapa di ujung cakrawala. Laju mobil  harus kami hentikan. Portal pos retribusi masih tutup, petugas pintu masuk masih menikmati tidurnya, sementara kami sudah tidak sabar akan pesona yang akan dipamerkan semesta di atas sana (baca: Embung Sriten).

Tak lama menunggu, akhirnya dua pemuda menghampiri pos retribusi. Mereka sigap, lekas membuka portal. Sepertinya mereka paham tujuan utama kami “mengganggu” nyenyaknya tidur mereka pagi itu. Tak rela jika kami kelewatan momen yang kami harapkan.

Total yang kami bayar Rp 20.000, jika dirinci masing-masing orang membayar Rp. 5.000 dan biaya parkir untuk 1 mobil dengan tarif yang sama.

Embung Batara Sriten, Gunung Kidul.

Kami kembali melanjutkan perjalanan yang kurang lebih masih 1 kilometer. Setibanya kami di lokasi, teriakan “WOW!” spontan keluar dengan polosnya dari mulut saya. Hal yang tidak bisa saya bendung saat pesona semesta itu benar nyata adanya.

Ingin rasanya lebih dekat untuk menyambut dan mengucapkan “Selamat pagi mentari”. Kami pun mendekatinya di puncak Magir, bukit di sebelah embung. Dari sini kami bisa menikmati keharmonisan dengan semesta saat jauh dari polusi udara, kebisingan dan langkanya mendengar "irama" alam yang dinyanyikan burung-burung di pagi ini.

Sunrise, pesona cakrawala


Merapi Merbabu dari puncak Magir.
Gazebo di sekitar embung, dilengkapi tempat pembuangan sampah, masih bersih dari aktualisasi diri sesat (vandalisme), entah besok jika kembali ke sana.


***

Embung Batara Sriten, tempat yang indah untuk memerdekakan jiwa.

Sebuah keberuntungan, kami bisa menikmati indahnya Embung Batara Sriten, sunrise, pesona cakrawala dan indahnya Merapi Merbabu saat berada di “atas” awan.

Terima kasih semesta.
Pagi dini hari di 20 Mei 2015, pukul 2:06 sebuah notifikasi pesan WhatsApp sontak mengalihkan perhatian saya dari layar monitor laptop yang...

Karya Semesta : Dunia Bawah Tanah Luweng Jomblang

Luweng Jomblang adalah sumuran sedalam 40 m dan berdiameter 50m. Terbentuk oleh pelarutan dan reruntuhan lapisan batugamping berumur 1,5-2 juta tahun yang terjadi setelah batugamping terangkat dari dasar laut sekitar 1,8 juta tahun yang lalu.

Dasar lubang runtuh terhubung dengan lorong mendatar yag berakhir di Luweng Grubug. Lubeng Grubug adalah sumuran tunggal sedalam 50 m yang merupakan sumuran terdalam di Pulau Jawa.

Dunia Bawah Tanah Luweng Jomblang
Luweng Jomblang

Wow... woww... dan wowwww...

Karya semesta yang ini sangatlah menakjubkan. Jika anda berada di dasar Luweng Grubug pada siang hari, maka sisiran sinar surgawi akan menjadi tirai pertunjukan alam yang sangat mahal.

Berada di tempat ini mengingatkan saya akan film animasi Ice Age: Dawn of the Dinosaurs. Dunia fantasi saya menggambarkan jika di bawah tanah Gunung Kidul terdapat "dunia yang lain", dunia yang kini menjadi tempat dinasaurus melanjutkan peradabannya dan Luweng Jomblang adalah gerbang menuju tempat itu.

Karya Semesta : Dunia Bawah Tanah Luweng Jomblang
Agak ngilu dan pusing berdiri di ujung tebing Luweng Jomblang..

Luweng Jomblang adalah sumuran sedalam 40 m dan berdiameter 50m. Terbentuk oleh pelarutan dan reruntuhan lapisan batugamping berumur 1,5-...

Wisata Peduli Ekosistem Laut di Pantai Goa Cemara, Bantul, Yogyakarta

Alangkah lebih baik jika berwisata bukan sekedar jalan-jalan atau menikmati apa yang diberikan alam pada kita, namun kita bisa turut menjaga keindahan yang diberikan alam. Anak cucu kita juga punya hak akan keindahan alam, salah satu nya keindahan ekosistem bawah air (laut).

***

Sabtu, 18 Agustus 2012, saya beserta beberapa teman mengikuti kegiatan melepas tukik (anak penyu) ke laut di lokasi penangkaran penyu pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewah Yogyakarta. Sekitar 100 ekor tukik siap dilepas ke habitatnya (laut). Kami berangkat dari Realino, Kampus Universitas Sanata Dharma pukul 14.30 dan tiba di lokasi sekitar pukul 15.30.

Pantai tersebut dinamakan pantai goa cemara karna banyaknya pohon cemara yang tumbuh di pesisir pantai. Sedikit cerita tentang sejarah nama pantai, ombak di pantai ini besar-besar dan merusak tanaman warga yang tinggal di pesisir pantai. Untuk menghindari rusaknya tanaman akibat terjangan ombak, warga memutuskan untuk menamam pohon cemara di pesisir pantai.

*Biaya retribusi masuk lokasi IDR 10K / motor dan biaya parkir di lokasi IDR 2K / motor.

***

Untuk mengikuti kegiatan melepas tukik (anak penyu) ke laut, kita harus membayar biaya adopsi sebesar IDR 10K / ekor tukik. Kita akan mendapatkan hadiah cinderamata berupa gantungan kunci. Adopsi bukan berarti tukiknya untuk dibawa pulang, tetapi harus dilepaskan ke laut di pantai itu juga.

Penyu merupakan binatang yang dilindungi pemerintah yang tidak diperbolehkan dijual bebas, apalagi dimiliki seseorang tanpa izin. Biaya adopsi tukik akan digunakan untuk pengelolahan penangkaran penyu.

Sebelum melepas tukik ke laut, peserta / wisatawan yang telah mengadopsi tukik akan mendapat penjelasan dan sosialisasi dari pihak pengelolah. Misalnya cara memegang tukik, cara melepaskan tukik dan pengetahuan umum tentang tukik / penyu itu sendiri (contohnya : masalah penetasan telur).

Pengelolah memperkirakan akan ada lagi telur penyu yang menetas 50 hari setelah hari kemarin (18/8/2012) tapi hal tersebut tidak bisa dipastikan tepatnya tanggal berapa. Sulit untuk meperkirakan tanggal pastinya kapan penyu akan bertelur dan menetaskan telurnya karena pengelolah belum memiliki alat yang biasanya digunakan untuk memonitor perkembangan tukik seperti yang sudah dimiliki penangkaran penyu di tempat lain (contoh penangkaran penyu di Bali).


***

Di pantai Goa Cemara, anda juga bisa berwisata kuliner dengan menikmati menu makanan laut yang ada dilokasi.

berikut galeri dokumentasi pribadi saat mengikuti kegiatan melepas tukik di pantai Goa Cemara Bantul, Yogyakarta






 


Jika anda tertarik untuk mengikuti wisata peduli lingkungan ekosistem laut, silakan pantau blog ini karena nantinya akan saya publikasikan jadwal pelepasan tukik di pantai Goa Cemara Bantul.

yang terakhir cuma mau bangga dikit

 I AM BLOGGER NUSANTARA, I CARE ABOUT NATURE


Alangkah lebih baik jika berwisata bukan sekedar jalan-jalan atau menikmati apa yang diberikan alam pada kita, namun kita bisa turut menjaga...

 

Jeanot Nahasan © 2015 - Designed by Templateism.com, Plugins By MyBloggerLab.com